Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 11:17:48【Sehat】762 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(619)
Artikel Terkait
- Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen
- Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal
- Rendang, alasan HYDE balik lagi untuk konser di Jakarta!
- Solar subsidi denyutkan nadi nelayan Indramayu untuk menjemput rezeki
- Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma
- Qodari kunjungi Sekolah Rakyat di Palangka Raya, janji tingkat sarana
- Pemprov DKI harus jaga sanitasi kota terutama saat musim hujan
- Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Bakery ASEAN Talk 2025 Jakarta Ditutup dengan Sukses pada 28 Oktober
Resep Populer
Rekomendasi

KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat

BGN: Baru10 SPPG di Lebak memiliki SLHS, ditunggu akhir November

Menkomdigi: Indonesia negara kedua di dunia yang batasi anak bermedsos

Insiden pelepasan suar nodai konser reuni Oasis di Melbourne

SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar

TNI AD siapkan ribuan hektare lahan perkuat pasokan bahan pangan MBG

AS siap uji senjata nuklir, Rusia sebut akan lakukan hal serupa

Wakil Ketua DPRD Bogor salurkan bantuan untuk korban longsor Bondongan